Museum Anatomi FKUAJ: Yuk Belajar Anatomi dengan Asyik!
- amjtimes
- 30 Apr 2018
- 4 menit membaca
Diperbarui: 12 Mei 2018
Museum Anatomi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya (FKUAJ) merupakan salah satu museum anatomi yang terbuka tidak hanya untuk mahasiswa FKUAJ, tapi juga masyarakat awam yang berminat untuk mengunjunginya.
“Pada umumnya museum anatomi tertutup untuk awam dan hanya ditujukan untuk pembelajaran mahasiswa kedokteran dalam kegiatan praktikum anatomi, tapi kami disini (Museum Anatomi FKUAJ) terbuka untuk umum sehingga orang awam bisa belajar tentang tubuh manusia secara menarik,” tutur dr. Liliana Sugiarto, MS. PA (K) yang ditemui disela-sela kesibukannya sebagai dosen di FKUAJ, Senin (24/04).
Museum Anatomi FKUAJ terletak di daerah Pluit, Jakarta Utara, tepatnya di Lantai 2 Gedung Clara Asisi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Museum ini beroperasi dari hari Senin–Jumat (09.00-15.00). Berbeda dengan museum lain yang memiliki hari libur Senin, museum anatomi ini memiliki hari libur pada hari Sabtu dan Minggu. Hal itu dikarenakan mengikuti jadwal perkuliahan di FKUAJ.
Berdirinya museum anatomi FKUAJ diprakarsai oleh dr. Liliana Sugiarto. Beliau juga merupakan alumni dari FKUAJ angkatan pertama.
“Awalnya dulu tahun 1998 sulit untuk mendapat kadaver (mayat yang dipakai untuk belajar anatomi), jadi terpikir ide untuk membuat museum, jadi mahasiswa gampang kalau mau belajar. Selain itu juga dengan adanya museum ini, kita buka untuk awam supaya bisa mengenal anatomi lebih dekat,” tutur Liliana.
Liliana menjelaskan bahwa Museum Anatomi FKUAJ ketika proses pendiriannya mendapat dukungan dari Museum Anatomi Katholieke Universiteit Nijmengen (KUN), Belanda. Beliau dan dekan FKUAJ yang menjabat pada tahun 1989, dikirim ke sana untuk melihat bagaimana museum anatomi tersebut dan belajar untuk mendesain museum anatomi.
Tepat tanggal 5 Juni 1995, museum ini diresmikan. Misi didirikannya museum ini adalah untuk pembelajaran mahasiswa kedokteran Atmajaya dan juga untuk edukasi kepada awam.
“Museum ini didesain sedemikian rupa mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti sistem pendidikan kedokteran terkini yang berfokus pada student centered learning. Maka dari itu, digunakan sistem integrasi,” ucap Liliana.
Museum Anatomi FKUAJ sejak awal dirancang dengan konsep integrasi. Konsep integrasi adalah pembagian area-area di museum berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam tubuh manusia. Terdapat sembilan area di Museum Anatomi FKUAJ, beberapa diantaranya yaitu area sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem kardiovaskular.
Dengan adanya pengelompokan yang terintegrasi ini, mahasiswa atau pun awam yang datang akan lebih mudah untuk mempelajari tentang bagaimana susunan tubuh manusia beserta fungsi-fungsinya. Beliau juga menambahkan, bahwa ketika orang memasuki museum anatomi, suasananya akan sangat menarik karena koleksi-koleksi ditaruh seperti layaknya galeri pameran yang diberikan keterangan-keterangan yang memadai untuk dimengerti.
Museum anatomi FKUAJ dari saat pendirian hingga sekarang melalui dua edisi. Edisi pertama adalah dari tahun 1995–2013, sementara edisi kedua adalah dari 2014–sekarang.
Ada beberapa aspek yang membedakan dari setiap edisinya. Pada edisi pertama, galeri pameran berbahan penyanggah dan kaya akan nuansa kayu. Sementara pada edisi kedua, galeri didominasi dengan bahan kaca sehingga suasana ruangan nampak lebih terang dan menarik.
Selain itu, pada edisi kedua, museum anatomi juga menghadirkan sembilan komputer dengan layar sentuh atau touchscreen untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa dan menambah daya tarik bagi awam yang mengunjunginya. Dalam komputer layar sentuh tersebut, terdapat program pembelajaran anatomi yang menarik. Pengunjung bisa menggunakan layar tersebut untuk mempelajari tubuh manusia dengan animasi mulai dari satu sistem ke sistem lainnya dan animasi satu organ ke organ lainnya. Lapisan demi lapisan tubuh juga bisa dilihat pada layar sentuh itu. Selain itu, terdapat mode suara untuk membantu pengunjung jika ingin mendengarkan bagaimana menyebutkan secara tepat suatu nama saraf, otot, tulang, ataupun bagian-bagian tubuh lainnya.
Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada tanggal 23-24 Mei 2018, Museum Anatomi FKUAJ akan menghadirkan sebuah wahana baru yaitu Augmented Reality (AR). Hal ini membuat Museum Anatomi FKUAJ menjadi museum anatomi pertama di Indonesia yang memiliki program tersebut. Lewat program tersebut, pengunjung dapat melihat bagaimana membedakan otak manusia normal dan otak manusia yang mengalami alzheimer. Caranya adalah dengan mengunduh aplikasi terlebih dahulu di gadget, kemudian melakukan pemindaian atau scan pada media yang terdapat di museum anatomi. Hal ini tentunya membuat suasana kunjungan dan pembelajaran menjadi semakin menarik.
Salah satu metode pengawetan koleksi organ tubuh di Museum Anatomi FKUAJ adalah dengan cara dimasukan ke dalam formalin. Pada umumnya, dengan metode pengawetan seperti ini, akan sangat terasa aroma formalin ketika memasuki ruangan tersebut. Namun, berbeda dengan kebanyakan, Liliana menambahkan, bahwa pada Museum Anatomi FKUAJ, hal tersebut tidak akan dialami pengunjung.
Selain bisa melihat beragam koleksi dan menikmati fasilitas layar sentuh dan AR, pengunjung juga bisa mendapatkan pemandu langsung dari seorang dokter yang tentunya sangat memahami dan mampu menjelaskan apa saja koleksi yang tersedia di museum dan bagaimana organ-organ tersebut berfungsi dalam kehidupan manusia. Tidak hanya itu, jika dalam satu rombongan berjumlah di atas 30 orang, rombongan juga bisa difasilitasi dengan presentasi langsung dari dokter pada ruang auditorium, yang terletak di belakang museum. Setelah itu, rombongan tentunya juga dapat berkeliling melihat koleksi dan mencoba beragam fasilitas museum dengan dokter sebagai pemandunya
Beragam prestasi telah diraih oleh Museum Anatomi FKUAJ. Beberapa di antaranya, yaitu peraih Penghargaan Museum Awards 2015 kategori Perguruan Tinggi Peduli Museum, nominator Museum Terbaik Kategori Kreativitas dan Inovasi Layanan pada Museum Award 2012, dan nominator Anugerah Purwakalagrha Indonesia Museum Awards 2017 kategori museum cerdas.
“Ayo datang ke museum anatomi untuk belajar tubuh manusia secara menarik. Jangan lupa untuk membuat janji sebelum datang ke contact person kami (museum anatomi) agar pengunjung dapat terfasilitasi dengan baik,” tutur Liliana.
Besar harapan Liliana, museum ini tidak hanya digunakan oleh mahasiswa kedokteran FKUAJ untuk belajar anatomi. Namun, awam pun dapat datang untuk belajar secara menarik dan menyenangkan mengenai susunan tubuh manusia, fungsi, serta cara kerjanya.
Oleh: Jeremy Teja Sanger












Komentar